Minggu, 22 Juli 2012

Mimisan


Mimisan atau dalam bahasa kedokterannya disebut Epistaksis merupakan gejala yang sangat sering dijumpai pada anak anak, walau demikian banyak orang tua yang ketakutan dan bingung bila anaknya kedapatan sedang mimisan. Mimisan sendiri bukan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari suatu penyakit, itu artinya mimisan bisa terjadi karena bermacam sebab dari yang ringan sampai yang berat.
Mimisan merupakan gejala keluarnya darah dari hidung yang dapat terjadi akibat sebab kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh. Secara umum, mimisan terjadi akibat pembuluh darah yang pecah di daerah hidung bagian tengah, namanya pleksus kieselbach. Pembuluh darah ini merupakan anyaman jaringan pembuluh darah yang sangat halus dan tipis.
Gangguan ini biasa dialami oleh anak yang memiliki bakat mimisan atau pembuluh darah permukaan selaput lendirnya sangat tipis sehingga mudah pecah. Lantaran mudah pecah. Lantaran itulah anak ini sering mengalami mimisan secara berulang-ulang. Anak sehat pun dapat mengalami mimisan, meski tidak sesering orang yang memiliki bakat.
Pada anak-anak, pembuluh darah ini mudah berdarah terutama kalau ada infeksi di daerah hidung misalnya pilek atau ISPA (Infeksi saluran pernafasan akut). Akibat infeksi, pembuluh darah yang tipis tersebut akan melebar dan kalau tersenggol sedikit saja akan mudah pecah. Saat pilek kadang ia mencoba membuang lendir dalam hidung terlalu keras. Hal ini tentu saja bisa mengakibatkan mimisan. Udara panas dan kering dapat sebabkan mimisan karena selaput lendir dalam hidung menjadi kering dan pecah sehingga darah keluar.
Kelainan lokal dapat berupa trauma misalnya mengorek hidung terlalu dalam., terjatuh, terpukul, benda asing di hidung, dan iritasi gas yang merangsang. Sebab lokal yang lain adalah tumor baik yang jinak maupun ganas, perubahan lingkungan yang mendadak misalnya perubahan tekanan atmosfir yang mendadak pada penerbang dan penyelam, benda asing yang masuk ke hidung tanpa permisi, dan penyebab yang lain yang belum diketahui dengan pasti. Obat-obatan tertentu seperti asetosal dan ibuprofen dapat menimbulkan mimisan pada anak. Obat ini menyebabkan darah lama membeku
sehingga anak mudah mimisan.
Obat semprot yang berfungsi melegakan hidung yang mampet (obat pelega hidung golongan kortikosteroid), salah satunya. Pemakaian yang terlalu sering dapat menjadikan hidung anak mimisan, begitu pun cara pemakaiannya yang salah seperti menggunakan semprotan ke arah tengah padahal yang tepat adalah dengan menyemprotkan ke samping. Jadi gunakan secara bijak
Sedangkan kelainan di bagian tubuh yang lain yang bisa menyebabkan mimisan antara lain, penyakit jantung dan pembuluh darah seperti tekanan darah tinggi dan kelainan pembuluh darah, kelainan darah seperti turunnya kadar trombosit, gangguan pembekuan darah, leukemia. Kelainan lain yang menyebabkan mimisan yaitu, infeksi seluruh tubuh seperti demam berdarah, gangguan hormonal dan kelainan bawaan.
Penyebab mimisan seperti yang dijabarkan diatas sangat banyak dan kompleks, baik yang merupakan penyebab yang ringan (tidak memerlukan penanganan lebih lanjut) maupun yang merupakan penyebab yang berat alias harus mendapatkan penanganan khusus. Menurut para ahli 90 persen mimisan akan berhenti sendiri dengan segera, sedangkan yang 10 persen memerlukan tindakan khusus. Asal tidak terlambat mendapatkan penanganan maka komplikasi yang berat tidak terjadi. Maka dari itu perlu dilakukan pemeriksaan yang cermat pada pasien dengan mimisan untuk diobati dengan cermat dan tepat.
Prinsip penanganan mimisan ada tiga yaitu menghentikan perdarahan, mencegah komplikasi dan mencegah terulangnya mimisan. Untuk perdarahan yang ringan, menghentikan perdarahan dapat dilakukan dengan menekan kedua cuping hidung ke tengah selama beberapa menit. Untuk perdarahan yang hebat dan penghentian perdarahan dengan menekan cuping hidung gagal maka pasien perlu segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan mimisan adalah syok dan anemia. Kedua komplikasi ini terjadi akibat perdarahan yang banyak yang tidak tertanggulangi atau terlambat mendapatkan penanganan. Komplikasi yang lain adalah turunnya tekanan darah akibat dari kehilangan darah yang banyak.
Beberapa cara mencegah mimisan antara lain jangan mengkorek-korek hidung, jangan membuang ingus keras-keras, hindari asap rokok atau bahan kimia hirupan yang lain, gunakan pelembab ruangan bila cuaca terlalu kering, gunakan tetes hidung NaCl atau air garam steril untuk membasahi hidung, oleskan vaselin atau pelembab ke bagian dalam hidung sebelum tidur, untuk mencegah kering, hindari benturan pada hidung.
Pertolongan yang dapat dilakukan di rumah antara lain 1) duduk, agar hidung anak lebih tinggi dari jantung, 2) membungkuk ke depan sedikit, dan bernapas dari mulut, jangan tidur terlentang, 3) aliran darah ke hidung bertambah deras, dan darah dapat tertelan ke belakang, 4) tekan hidung selama 5 menit yang ditekan adalah seluruh Bagian depan cuping hidung, tepat di atas lubang hidung, 5) tangan yang lain dapat digunakan untuk memberi kompres dingin menggunakan es pada tulang hidung, untuk memperlambat aliran darah ke hidung, 6) bila setelah 5 menit masih berdarah, tekan lagi selama 10 menit 7) kalau masih tetap berdarah, bawalah anak ke ruang gawat darurat rumah sakit, 8) Semprotan hidung oxymetazoline 0.05% juga dapat membantu.
Bagaimana dengan daun sirih? Daun sirih merupakan adstringent, yang berfungsi menciutkan pembuluh darah. Daun sirih dapat menolong, tetapi sterilitasnya kurang terjaga. Jadi hati-hati bila menggunakan daun sirih karena bisa mengalami infeksi. Tekan dengan jari akan lebih aman.
Yang harus diperhatikan jika perdarahan terjadi di atas septum, atau yang terjadi di bagian tulang keras. Mimisan ini sangat jarang terjadi. Perdarahan jenis ini umumnya cukup parah dan memerlukan perawatan medis secepatnya. Penyebabnya antara lain: kanker tenggorokan, hipertensi, leukemia, hemofilia, demam berdarah, dan lain-lain. Apa sajakah tandanya? Biasanya mimisan ini dialami anak di atas dua tahun dan ada gejala lain yang menyertai seperti sakit kepala, pusing, atau demam. Darah yang mengucur pun sulit untuk dihentikan. Bila demikian, tidak ada jalan lain, mimisan jenis ini memerlukan penanganan medis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar