Sabtu, 21 Juli 2012

Si Kecil Maunya Makan Junkfood Terus, Bagaimana ya Dengan Kesehatannya


Ilustrasi kasus

- Usia anak yang dituju preschooler usia 4-5 tahun.Sebagai orangtua, selalu menginginkan hal yang terbaik bagi si kecil. Namun ada kalanya si kecil selalu saja memilih apa saja yang ia sukai untuk makan.
Terutama junkfood yang banyak tersaji mulai dari pinggir jalan hingga mall. Lalu bagaimana menyikapinya? Bagaimana kesehatannya?

Daftar Pertanyaan:
1. Apa saja sih sebenarnya kandungan makanan junkfood, seperti hot dog, burger, frechfries, soda, mie instant?
Makanan junk food itu dikenal sebagai istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Junk food mengandung jumlah lemak yang besar, rendah serat, banyak mengandung garam, gula, lemak, kalori tinggi dan zat aditif; tetapi rendah nutrisinya, rendah vitamin, mineral dan juga serat.    Makanan ini seperti  halnya makanan sampah yang kelihatan menyegarkan jika dilihat dari luarnya.. Makanan seperti ini sangat mudah didapatkannya dan mudah pula cara buatnya. Junk food  makanan lezat yang disajikan dalam tempo yang cepat, bentuk dan cara penyajian yang menarik disertai dengan promosi hadiah mainan menjadikan makanan ini makin diminati oleh anak-anak
Aneka makanan junk food di berbagai wilayah seperti halnya, makanan kemasan berpengawet  dalam kaleng ataupun dibungkus plastik. Makanan cepat saji (fast food) yang lebih banyak mengandung lemak dikarenakan menggunakan daging hasil olahan seperti pada burger ataupun kulit  yang merupakan sumber lemak terbesar dari ayam yang disajikan dengan cara digoreng. Makanan ringan yang banyak mengandung penyedap rasa seperti MSG (Monosodium Glutamat). Zat penyedap yang satu ini bisa berakibat buruk pada tubuh jika terlalu banyak kadarnya dalam tubuh.
Hot dog, burger, frechfries  banyak mengandung lemak jenuh dan natrium yang tinggi, konsumsi jangka panjang menyebabkan gangguan jantung dan hipertensi. Mie instant mengandung tinggi garam, miskin vitamin, mineral. Kadar garam tinggi menyebabkan beratnya beban ginjal, meningkatkan tekanan darah dan mengandung trans lipid, memberatkan beban pembuluh darah jantung. Minuman bersoda banyak mengandung gula dan rendah vitamin dan mineral

2. Mengapa jenis makanan cepat saji seperti itu tidak bagus untuk kesehatan?
Kandungan lemak jenuh yang tinggi dalam junk food seperti pada fried chicken, burger, kentang goreng akan meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida yang meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner pada anak di usia selanjutnya.
Kadar gula yang tinggi pada junkfood dan obesitas meningkatkan kejadian diabetes melitus. Obesitas pada anak menyebabkan resistensi insulin yang menyebabkan gangguan toleransi glukosa sehingga meningkatkan kemungkinan untuk menderita diabetes tipe 2.
Kandungan  garam dan lemak yang tinggi akan menyebabkan kenaikan tekanan darah.
 
3. Apakah juga mengandung banyak pangawet?
Zat aditif pada makanan ditambahkan secara sengaja untuk tujuan tertentu (intention food additive) tetapi dapat pula secara tidak sengaja saat proses di pabrik atau sebagai kontaminasi. Kebanyakan zat aditif ini ditambahkan untuk mencegah atau memperlambat proses pembusukan, proses perubahan warna atau penguat rasa. Penggunaan pewarna sintetis diperbolehkan namun hendaknya penggunaannya dibatasi. Penggunaan tartrazine menyebabkan reaksi alergi, asma dan hiperaktif  pada anak. Erythrosine menyebabkan reaksi alergi pada pernafasan, hiperaktif  pada anak, tumor tiroid pada tikus.
Pemanis makanan yang paling banyak digunakan pada anak adalah sakarin dan siklamat. Sakarin dan siklamat merupakan jenis zat pemanis yang ditujukan untuk penderita diabetes atau konsumen dengan diet rendah kalori. Penggunaan pemanis yang tidak seharusnya dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Bahan makanan yang dilarang oleh pemerintah adalah asam borat dan senyawanya, asam salisilat dan garamnya, dietilpirokarbonat, dulsin, kalsium klorat, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofurazon, dan formalin.
4. Makanan ringan yang banyak mengandung penyedap rasa seperti MSG (Monosodium Glutamat) apa sih Dok artinya? Dan mengapa harus dijauhkan dari anak-anak? Jika sering dikonsumsi lalu apa yang terjadi pada si kecil?
Sejak ditemukan di Jepang tahun 1909 oleh Ajinomoto Corp, monosodium glutamat (MSG) telah berkembang menjadi salah satu zat aditif makanan yang paling populer di seluruh dunia. MSG disukai orang karena kemurahan dan keefektifannya dalam menguatkan rasa. MSG digunakan di seluruh dunia pada hampir semua jenis sayuran, kaldu dan lauk-pauk. MSG juga hadir dalam berbagai makanan olahan seperti daging kalengan dan daging olahan beku, saus tomat, mayones, kecap, sosis, makanan ringan, beberapa produk olahan keju, bumbu mie instan, dll. Penggunaan MSG kadang-kadang “tersembunyi” di balik label makanan dengan nama yang berbeda. Jika Anda melihat “penyedap rasa alami”, “protein hidrolisat” dan “rempah-rempah” dalam label makanan Anda, bukan berarti di dalamnya tidak ada MSG.
Menurut Russell Blaylock, penulis buku Excitotoxins – The Taste That Kills, MSG adalah excitotoxin yaitu zat kimia yang merangsang dan dapat mematikan sel-sel otak. Blaylock menyatakan bahwa MSG dapat memperburuk gangguan saraf degeneratif seperti alzheimer, penyakit Parkinson, autisme serta ADD (attention deficit disorder). MSG juga meningkatkan risiko dan kecepatan pertumbuhan sel-sel kanker. Ketika konsumsi glutamat ditingkatkan, kanker tumbuh dengan cepat, dan kemudian ketika glutamat diblokir, secara dramatis pertumbuhan kanker melambat. Para peneliti telah melakukan beberapa eksperimen di mana mereka menggunakan pemblokir glutamat  yang dikombinasi dengan pengobatan konvensional, seperti kemoterapi, dan hasilnya sangat baik. Pemblokiran glutamat secara signifikan meningkatkan efektivitas obat-obat anti kanker.
Efek samping dan gangguan spesifik yang berhubungan dengan MSG menurut Blaylock adalah kejang, mual, alergi, ruam, serangan asma, sakit kepala, mulut terasa kering, hilang ingatan
Reaksi terhadap MSG dapat terjadi kapan saja, dari mulai segera setelah mengkonsumsi MSG sampai beberapa hari kemudian. Anak-anak lebih rentan terhadap efek negatifnya dibandingkan orang dewasa. Kita sebaiknya menghindari  atau membatasi penggunaan MSG dalam makanan kita. Usahakan makanan dalam bentuk yang paling alami. 

5. Nah, jika sulit sekali si kecil untuk dicegah makan makanan seperti ini, lalu apa yang harus orangtua lakukan?
Orang tua harus berpikir keras dan kreatif untuk menciptakan menu yang menarik baik dari segi rasa maupun penampilan. Dengan menu buatan keluarga diharapkan anak dapat nutrisi yang cukup dari bahan-bahan yang lebih terjamin (tanpa bahan aditif, pengolahannya terjamin) dan menyehatkan. Misalnya burger dengan daging rendah lemak jenuh yang diperbanyak dengan sayuran untuk meningkatkan serat. MSG dapat diganti dengan kaldu ayam atau daging untuk menambah cita rasa masakan.

6. TIP- bagaimana orangtua menghadapi jika si kecil sulit makan makanan sehat dan selalu inginnya makan makanan junk food.
Beberapa tips yang disarankan dibawah ini dapat berguna bagi anda untuk menghindari efek buruk dari konsumsi junk food.
  • Pilih nasi untuk makanan pokok karena akan mengurangi konsumsi lemak dan natrium yang banyak terdapat pada kentang goreng
  • Kurangi porsi dan ukuran. Beli makanan secukupnya dan berbagi dengan keluarga karena akan mengurangi asupan gizi berlebih yang dapat menimbulkan obesitas
  • Ganti softdrink dengan air mineral. Soft drink mengandung banyak gula dan rendah vitamin maka sebaiknya pilih air yang tidak mengandung kalori
  • Jangan mengkonsumsi kulit ayam atau ceker karena kulit ayam sumber lemak dan kolesterol. Buang kulitnya, jika ayam gunakan bagian dadanya karena kandungan lemak yang sedikit dan nikmati dagingnya.
  • Perbanyak makan sayur dan buah yang mengandung serat dan vitamin
  • Kurangi garam, saus dan mayonais karena saus banyak mengandung natrium dan pengawet sedangkan mayonaise mengandung lemak tinggi. Berikan bumbu alami untuk menambah rasa dan aroma.
  • Baca informasi nilai gizi pada label kemasan. Biasakan membaca informasi nilai gizi sehingga dapat memperkirakan macam dan jumlah zat gizi yang dikonsumsi
  • Biasakan sarapan pagi di rumah. Mulailah sarapan pagi dengan makanan sehat di rumah. Dengan perut yang kenyang maka anak akan malas untuk jajan di luar rumah.
  • Kurangi frekuensi makan junk food atur agar tidak melebihi 3-4 dalam 1 bulan.
  • Olah raga secara teratur dapat membakar energi yang berlebih
  • Jangan memberikan hadiah berupa makanan dan minuman berupa junkfood
  • Batasi menonton televisi, ajarkan anak menafsirkan isi iklan, membangun rasa percaya diri dan harga diri sehingga tidak mudah tergoda pada lingkungan yang tidak sehat
  • Ajak si kecil jika sudah sempurna motorik kasar dan halusnya untuk belajar memasak bersama. Jelaskan tentang bahan makanan, fungsinya untuk kesehatan, kerugian kalau makan junkfood. Dengan mengetahui proses memasak, apa saja makanan sehat; anak akan tertarik untuk makan apa yang sudah dimasaknya sehingga anak terbiasa makan makanan sehat dan secara tidak langsung dia akan menolak junk food karena mengetahui bahayanya. Selain itu dengan belajar memasak ini dapat menambah kebersamaan antar keluarga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar