Pengaruh Nutrisi dan stimulai terhadap kecerdasan
Anak yang cerdas, siapa tak ingin.
Kecerdasan, selain ditunjang genetik juga ditunjang nutrisi yang baik, zat besi
salah satunya. Faktanya, ia turut menunjang kecerdasan anak-anak. Kenyataannya,
ia banyak terlupakan.
Perkembangan otak sejak
dari kandungan hingga remaja
Dahulu, pembentukan otak dianggap
telah selesai ketika bayi dalam kandungan. Ternyata beberapa bagian otak masih
tetap terbentuk setelah kelahiran misalnya bagian otak yang penting untuk daya
ingat dan hubungan antara tempat dan kejadian, serta bagian yang penting untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan.
Otak mengandung milyaran sel saraf.
Sel serabut saraf yang telah terbentuk ini harus saling berhubungan satu sama
lain agar dapat berfungsi baik. Proses ini disebut sinaptogenesis. Rangsangan
yang baik pada anak akan menghasilkan proses sinaptogenesis yang optimal.
Perkembangan otak tidak terlepas
dari pembentukan mielin.Mielinasi atau pembentukan selubung saraf terjadi pada
kehamilan trimester ke tiga hingga 2 tahun setelah kelahiran. Proses ini
penting untuk menyempurnakan kerja otak. Mielin terdiri dari berbagai zat yang
mengandung banyak lemak. Berbagai jenis lemak sangat diperlukan sebagai bahan
pembentuk selubung saraf. Mielin juga mengandung protein. Yang tak kalah
penting, mielin membutuhkan zat besi untuk pembentukannya.
Untuk apa mielin? Otak berisi
kumpulan saraf yang kerjanya berdasarkan aliran impuls dari saraf yang satu ke
yang lain. Tanpa mielin, aliran impuls tersebut tak akan berjalan optimal.
Ibarat suatu arus berhantaran listrik, mielin adalah lapisan pengaman yang
memastikan arus mengalir dengan baik.
Benarkah
nutrisi berperan?
Gangguan gizi saat anak dalam
kandungan ataupun sudah lahir bisa menyebabkan perubahan bentuk dan fungsi
otak. Jika ibu kekurangan gizi pada kehamilan trimester satu, sel saraf janin
bisa berkurang, sedangkan bila kekurangan terjadi pada trimester ketiga,
kematangan sel sarafnya yang terganggu.
Bila anak pernah kekurangan nutrisi,
ketika sekolah ia menunjukkan gangguan fungsi motorik kasar, motorik halus,
kecerdasan, perilaku, dan interaksi sosial. Konsentrasi anak menjadi berkurang,
anak kurang gembira, dan terjadi perubahan hormonal yang nantinya juga akan
mempengaruhi kecerdasannya.
Banyak ahli yang memfokuskan diri
pada jenis nutrisi yang diduga paling penting untuk otak, salah satu yang
banyak diteliti adalah zat besi:
- Zat besi adalah unsur penting
dalam produksi dan pemeliharaan mielin serta mempengaruhi aktivitas saraf.
- Zat besi membantu kerja enzim
yang penting untuk perangsangan saraf.
- Zat besi ditemukan dalam otak
secara tidak merata, sesuai dengan kebutuhan masing-masing bagian otak
tersebut.
Apa yang terjadi jika anak
kekurangan zat besi?
Proses mielinasi terganggu
Fungsi pendengaran ditemukan menurun
pada hewan penelitian yang sengaja dibuat kekurangan zat besi. Anak yang
mengalami kekurangan zat besi saat usia 6 bulan menunjukkan gangguan kecepatan
hantar saraf dari pendengaran karena kurang sempurnanya mielinasi. Efek ini
menetap hingga anak berusia 2-4 tahun walau sudah diobati.
Mielinasi saraf penglihatan
berlanjut sampai anak berusia 2 tahun. Jika anak pernah alami kekurangan zat
besi, saat usia 3-5 tahun respon penglihatannya menjadi lebih lambat.
Pembentukan zat kimia penunjang kerja
otak (neurotransmitter) terhambat
Sel saraf diatur oleh zat kimia
disebut neurotransmiter dan kekurangan zat besi bisa menghambat produksinya.
Misalnya, zat besi turut berperan dalam pembentukan neurotransmiter dopamine.
Anak yang kekurangan dopamine akan memperlihatkan perilaku hiperaktif.
Berkurangnya kemampuan belajar dan
kecerdasan
Anak yang pernah kekurangan zat besi
menunjukkan skor motorik dan IQ lebih rendah pada usia 11-14 tahun. Kekurangan
zat besi pada usia sekolah juga menyebabkan sulit konsentrasi dan gangguan
kecerdasan terutama untuk pelajaran matematika.
Suatu penelitian di Indonesia
menunjukkan anak sekolah yang kadar hemoglobinnya kurang dari 11 g/dl (anemia
akibat kekurangan zat besi) lalu diobati selama tiga bulan, terjadi perbaikan
kemampuan belajar tetapi tetap saja lebih rendah daripada anak normal.
Kekurangan zat besi pada anak juga
dapat menyebabkan penurunan nilai tes psikologi, tes konsentrasi, mengurangi
kemampuan belajar konsep, dan menurunkan daya ingat.
Menyebabkan anemia dan segala
efeknya.
Zat besi penting untuk pembentukan
sel darah merah, sehingga kekurangan zat ini bisa menimbulkan anemia atau
penyakit kurang darah. Sel darah merah punya tugas mengantarkan oksigen ke
seluruh tubuh. Jika terjadi kekurangan, anak akan kekurangan oksigen secara
kronis. Akibat anemia ditambah efek kekurangan zat besi yang lain, anak bisa
alami berbagai penyakit.
Sinaptogenesis
- Sinaptogenesis berjalan sejak
lahir, sebagian besar selesai usia 2-3 tahun, sebagian kecilnya berlanjut
hingga remaja.
- Sinaptogenesis untuk fungsi
penglihatan dan pendengaran: maksimal usia 3 bulan, selesai usia 5 tahun.
- Sinaptogenesis untuk fungsi
bicara: maksimal usia 9 bulan dan selesai usia 5 tahun.
- Sinaptogenesis untuk fungsi
kecerdasan terus berkembang hingga remaja.
Tak terlambat untuk berobat
Jika anak sudah didiagnosis
kekurangan zat besi, tak ada kata terlambat untuk berobat:
- Pemberian zat besi secara
suntikan selama 5 hingga 10 hari untuk bayi yang anemia akibat kekurangan
zat besi dapat memperbaiki kemampuan anak. Perbaikan terlihat berupa
peningkatan IQ, perbaikan perilaku, dan konsentrasi anak.
- Efek jangka panjang pada anak
yang mendapat pengobatan lebih baik daripada yang tidak diobati.
Kiat cegah kekurangan zat
besi
- Perhatikan asupan zat besi
sejak ibu hamil atau merencanakan kehamilan. Ingatlah bahwa perkembangan
otak anak sudah dimulai sejak masih berbentuk janin.
- Persediaan zat besi pada bayi
baru lahir pun ditentukan saat kehamilan ibu.
- Pastikan diet anak mengandung
zat besi dengan memperhatikan masa-masa tumbuh kembangnya dan tingkatkan
pengetahuan ibu tentang makanan yang kaya akan zat besi.
- Pilihlah sereal atau susu
formula sapi yang diperkaya zat besi.
- Lakukan deteksi dini anemia
kekurangan zat besi pada bayi, misalnya memeriksa kadar hemoglobin bayi
saat usia 9 bulan. Jika kadarnya kurang dari 11 mg/dl, diperlukan terapi
zat besi selama tiga bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar